Rabu, 30 Desember 2015
JURNAL TEKNIK MESIN
Minggu, 04 Oktober 2015
METODOLOGI PENELITIAN
Pengertian Metodologi Penelitian.
Metodologi berasal dari kata “metode” & “logos” . Metode berarti Cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu.
Secara umum atau luas metode atau metodik berarti ilmu tentang jalan yang dilalui untuk mengajar kepada anak didik supaya dapat tercapai tujuan belajar dan mengajar. Prof. Dr.Winarno Surachmad (1961), mengatakan bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan dari pada murid-murid di sekolah.Pasaribu dan simanjutak (1982), mengatakan bahwa metode adalah cara sistematik yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Metode adalah prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian ada satu istilah lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni tekhnik yaitu cara yang spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan prosedur.
Pengertian organisasi dan metode secara lengkap adalah
Rangkaian proses kegiatan yang harus dilakukan untuk meningkatkan kegunaan segala sumber dan faktor yang menentukan bagi berhasilnya proses manajemen terutama dengan memperhatikan fungsi dan dinamika organisasi atau birokrasi dalam rangka mencapai tujuan yang sah ditetapkan. Sedangkan Logos diartikan ilmu atau pengetahuan.
Metodologi → Cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan yang dimaksud Penelitian adalah Suatu Kegiatan untuk mencari, mencatat merumuskan,menganalisis, dan menyusun laporan
Pengertian Penelitian menurut para ahli:
David H. Penny
Penelitian → Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran kata-kata.
Nana Sudjana & Ibrahim
Penelitian → Suatu kegiatan yang dilakukan secara sistematik untuk mengumpulkan , mengolah, dan menyimpulkan data dengan menggunakan metode dan teknik tertentu dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi.
3. Sutrisno Hadi
Penelitian → Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
4. J. Suprapto MA
Penelitian → Penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis
Jadi Metodologi Penelitian dapat diartikan sebagai:
“Ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data-data, sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu pengetahuan berdasarkan bimbingan Tuhan.”
Dalam arti lain Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupak an suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
Penemuan. Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
Pembuktian. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
Pengembangan. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan masalah, dan mengantisipasi masalah.
Memahami masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui.
Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk meminimalkan atau menghilangkan masalah.
Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.
Diagram alir proses penelitian
Jenis Data dalam Penelitian
Langkah Dalam Metode Ilmiah
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa ahli dalam mereka melaksanakan penelitian.
Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
15. Menulis laporan penelitian.
B. Ciri-ciri Kegiatan Penelitian:
Dirancang dan diarahkan untuk memecahkan suatu masalah tertentu, yang dapat berupa jawaban masalah atau dapat menentukan hubungan antara variabel-variabel tertentu.
Menekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip dan teori-teori.
Berpangkal pada masalah/obyek yang dapat diobservasi.
Memerlukan observasi dan deskripsi yang mapan.
Berkepentingan dengan penemuan baru.
Prosedur kegiatan penelitian dirancang secara teliti dan rasional, sehingga menuntut keahlian.
Ditandai dengan usaha obyektif dan logis.
8. Harus dilakukan secara cermat, teliti, dan sabar serta memerlukan kebenaran.
C. Syarat-syarat Penelitian:
Sistematis : Dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana sampai yang kompleks, hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
Berencana : Dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya.
Mengikuti konsep ilmiah : mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan , yaitu prinsip memperoleh ilmu.
D. Manfaat Metodologi Penelitian:
Dapat menyusun laporan/tulisan/karya ilmiah baik dalam bentuk paper, skripsi, thesis maupun disertasi.
Mengetahui arti pentingnya riset, sehingga keputusan-keputusan yang dibuat dapat dipikirkan dan diatur dengan sebaik-baiknya.
Dapat menilai hasil-hasil penelitian yang sudah ada, yaitu untuk mengukur sampai seberapa jauh suatu hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
E. Jenis-jenis Penelitian:
1. Menurut Bidangnya:
a. Penelitian Pendidikan
b. Penelitian Pertanian
c. Penelitian Hukum.
d. Penelitian Ekonomi
e. Penelitian Agama.
2.MenurutTempatnya: a. Penelitian Laboratorium
b. Penelitian Perpustakan
c. Penelitian Kancah
3. Menurut Pemakaiannya:
a. Penelitian Murni (Dasar)
b. Penelitian Terapan (Terpakai)
4. Menurut Tujuan Umumnya:
a. Penelitian Eksploration
b. Penelitian Developmental
c. Penelitian Verifikatif
5. Menurut Sifat-sifat masalahnya:
a. Penelitian Historis
b. Penelitian Deskriptif
c. Penelitian Perkembangan
d. Penelitian kasus dan Penelitian Lapngan e. Penelitian Korelasional
f. Penelitian Kausal Komparatif
g. Penelitian Eksperimental sungguhan
h. Penelitian Eksperimental semu
i. Penelitian Tindakan
Penelitian Historis
Tujuan : Untuk merekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan , mengevaluasi, dan memverifikasikan serta mensistematiskan bukti-bukti untuk menegakan fakta dan memper oleh kesimpulan yang kuat, dihubungkan dengan fakta yang ada pada masa sekarang dan proyeksi masa depan.
contoh: “Studi mengenai praktek dukun bayi di daerah pedesaan di Aceh”, dengan tujuan memahami dasarnya di masa lampau serta relevansinya untuk waktu kini.
2. Ciri-cirinya:
a. Lebih bergantung kepada data yang diobservasi oleh peneliti sendiri.
b. Harus tertib, ketat, sistematis dan teratur
c. Tergantung pada dua data: yaitu data primer, yang langsung diperoleh dari
sumbernya yang asli, dan data sekunder, yang diperoleh dari orang lain.
d. Menghendaki kritik untuk memperoleh kualitas data. Ada dua macam kritik:
Ø Kritik Eksternal, apakah datanya autentik /asli atau tiruan. Jika autentik apakah relevan serta akurat.
Ø Kritik internal, yaitu kritik yang menguji motif, obyektifitas, dan kecermatan peneliti terhadap data yang diperoleh.
3. Langkah-langkah
a. Mendefinisikan masalah:
- Apakah pendekatan historis merupakan yang terbaik bagi masalah yang digarap
- Apakah data penting yang diperlukan mungkin didapat.
- Apakah hasilnya dapat digunakan.
b. Merumuskan tujuan penelitian
c. Mengumpulkan data.
d. Melaksanakan kritik, baik eksternal maupun internal.
e. Menyusun laporan.
Penelitian Deskriptif
Pengertian
Penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data.
2. Tujuan: Untuk pemecahan masalah secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi.
Contoh: “Survei mengenai sikap masyarakat petani terhadap program KB”.
Ciri-ciri:
a. Pada umumnya bersifat menyajikan potret keadaan yang bisa mengajukan hipotesis atau tidak.
b. Merancang cara pendekatannya, meliputi macam datanya, penentuan sampelnya, penentuan metode pengumpulan datanya, melatih para tenaga lapangan dan sebagainya.
c. Mengumpulkan data
d. Menyusun laporan.
Penelitian Korelasional
Tujuan: Untuk mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Derajat hubungan variabel-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan koefisien korelasi.
Contoh: “Studi tentang hubungan antara minat dengan prestasi belajar siswa”
Ciri-cirinya:
a. Penelitian ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling berhubungan secara serentak dalam keadaan realistik.
b. Penelitian ini menunjukan taraf tinggi rendahnya hubungan bukan ada atau tidaknya saling hubungan tersebut.
c. Sering menggunakan data yang tanpa pilih-pilih
Langkah-langkah:
a. Mendefinisikan masalah
b. Melakukan telaah pustaka.
c. Merancang cara pendekatannya.
d. Mengumpulkan data
e. Menganalisis data dan menginterpretasikannya.
f. Menuliskan laporan
Senin, 19 Januari 2015
Peristiwa ditahun 2014-2015
Reuni SMP tahun 2014
Bertemu kawan masa sekolah setelah sekian lama dan bertahun-tahun tak jumpa. Senang,kangen, ingin ketemu itulah luapan emosi saya saat itu. Tak banyak yang bisa saya tulis,mungkin dari sekian foto yang mengabadikan semua kejadian saya akan bercerita bagaimana rasanya bertemu dengan kawan masa-masa sekolah.
Masa sekolah adalah masa yang menyenangkan. Kawan adalah bagian dari sebuah cerita dalam hidup. Sifat masing-masing kawan bermacam-macam. Ada kawan yang pendiam,ceria, gaul,keras kepala,pemarah dan ada kawan sukanya bercanda. Setiap kawan mempunyai berbagai macam karakter dan kepribadian. Banyak kawan juga menyenangkan dan ada kalanya kawan membuat kita sedikit kesal dan kecewa.Menurut saya itu wajar karena kita hidup dengan beraneka ragam karakter dan kepribadian. Hal yang paling penting disini adalah menjalin silaturahmi. Silaturahmi terjalin akibat sebuah pertemuan yang secara sengaja maupun tidak
sengaja. Silaturahmi mempunyai tujuan yang sangat berarti dalam kehidupan bersosial terhadap sesama manusia. Menjalin silaturahmi adalah sebuah kegiatan kekeluargaan dengan berbagai makna dalam menciptakan sebuah hubungan persaudaraan,kesetiakawanan sosial dan bermasyarakat. Nah, dari sebuah kata " silaturahmi " kami mengadakan sebuah reunian. Kesan saya dalam reunian masa SMP
adalah senang dan bangga bertemu dengan kawan-kawan yang hebat. Ada yang unik disini,pertemuan yang dulu tidak pernah berteman
sekarang jadi berteman. Lagi-lagi kami bertemu di media Facebook . Pertemuan yang hanya sesaat berlanjut pada ketemuan di dunia maya.Perlu banyak belajar akan sebuah pertemuan pada seorang teman yang dulu tak pernah ngobrol masa sekolah. Belajar memahami teman dan kepribadiannya, karena dulu tidak tau sifatnya karena kami lain kelas. Dari pertemuan kami di sebuah grup menjadikan kami saling mengenal satu sama lain. Tambah teman itu mengasikkan dan mengesankan. Kita saling menyapa di dunia maya. Hebat ya kita bisa
bertemu dan bercerita tentang masa masa yang menyenangkan saat sekolah di bangku SMP. Dari dulu tidak kenal sekarang menjadi
kenal. Alhamdulillah, puji syukur selalu saya ucapkan saat mengenangnya.
Motor mogok diawal tahun 2015..
Pagi itu pas mau berangkat kuliah seperti biasa ga ada yg istimewa,apa lagi pas itu pelajarannya bikin males berangkat kuliah. Sebelum berangkat kuliah saya cek sulu alat tulis yg saya Bawa dan ga lupa cek kendaraan. Pas ditengah jalan eh ga tau kenapa motor saya mogok. Hadehh sial bener gara gara itu saya berangkat jadi kesiangan karna motor mogok 😥😁😅
Perbedaan Risc dan Cisc
A. CISC ( Complex Instruction Set
Computing )
Complex Instruction Set
Computing (CISC) atau kumpulan
instruksi komputasi kompleks. Adalah
suatu arsitektur komputer dimana
setiap instruksi akan menjalankan
beberapa operasi tingkat rendah,
seperti pengambilan dari memori
(load), operasi aritmatika, dan
penyimpanan ke dalam memori ( store )
yang saling bekerja sama.
Tujuan utama dari arsitektur CISC
adalah melaksanakan suatu instruksi
cukup dengan beberapa baris bahasa
mesin yang relatif pendek sehingga
implikasinya hanya sedikit saja RAM
yang digunakan untuk menyimpan
instruksi-instruksi tersebut.
Arsitektur CISC menekankan pada
perangkat keras karena filosofi dari
arsitektur CISC yaitu bagaimana
memindahkan kerumitan perangkat
lunak ke dalam perangkat keras.
Karakteristik CISC
Sarat informasi
memberikan keuntungan di
mana ukuran program-
program yang dihasilkan
akan menjadi relatif
lebih kecil, dan
penggunaan memory akan
semakin berkurang. Karena
CISC inilah biaya
pembuatan komputer pada
saat itu (tahun 1960)
menjadi jauh lebih hemat
Dimaksudkan untuk
meminimumkan jumlah
perintah yang diperlukan
untuk mengerjakan
pekerjaan yang diberikan.
(Jumlah perintah sedikit
tetapi rumit) Konsep CISC
menjadikan mesin mudah
untuk diprogram dalam
bahasa rakitan
Ciri-ciri
Jumlah instruksi banyak
Banyak terdapat perintah
bahasa mesin
Instruksi lebih kompleks
Pengaplikasian CISC yaitu pada AMD
dan Intel
B. RISC (Reduced Instruction Set
Computer)
RISC singkatan dari
Reduced Instruction Set Computer.
Merupakan bagian dari arsitektur
mikroprosessor, berbentuk kecil dan
berfungsi untuk negeset istruksi
dalam komunikasi diantara arsitektur
yang lainnya.
Sejarah RISC
Proyek RISC pertama
dibuat oleh IBM, stanford dan UC –
Berkeley pada akhir tahun 70 dan
awal tahun 80an. IBM 801, Stanford
MIPS, dan Barkeley RISC 1 dan 2
dibuat dengan konsep yang sama
sehingga dikenal sebagai RISC.
RISC mempunyai karakteristik :
• one cycle execution time : satu
putaran eksekusi. Prosessor RISC
mempunyai CPI (clock per
instruction)
atau waktu per instruksi untuk
setiap putaran. Hal ini dimaksud
untuk mengoptimalkan setiap instruksi
pada
CPU.
• pipelining:adalah sebuah teknik
yang memungkinkan dapat melakukan
eksekusi secara simultan.Sehingga
proses instruksi lebih efiisien
• large number of registers: Jumlah
register yang sangat banyak. RISC di
Desain dimaksudkan untuk dapat
menampung jumlah register yang sangat
banyak untuk mengantisipasi agar
tidak terjadi interaksi yang
berlebih dengan memory.
Ciri-ciri
Instruksi berukuran
tunggal
Ukuran yang umum adalah 4
byte
Jumlah pengalamatan data
sedikit,
Tidak terdapat
pengalamatan tak langsung
Tidak terdapat
operasi yang
menggabungkan operasi
load/store dengan operasi
aritmatika
Tidak terdapat lebih dari
satu operand beralamat
memori per instruksi
Tidak mendukung perataan
sembarang bagi data untuk
operasi load/ store.
Jumlah maksimum pemakaian
memori manajemen bagi
suatu alamat data adalah
sebuah instruksi .
Pengaplikasian RISC yaitu pada CPU
Apple
Perbedaan RISC dengan CISC dilihat
dari segi instruksinya :
RISC ( Reduced Instruction Set
Computer )
- Menekankan pada perangkat lunak,
dengan sedikit transistor
- Instruksi sederhana bahkan single
- Load / Store atau memory ke memory
bekerja terpisah
- Ukuran kode besar dan kecapatan
lebih tinggi
- Transistor didalamnya lebih untuk
meregister memori
CISC ( Complex Instruction Set
Computer )
- Lebih menekankan pada perangkat
keras, sesuai dengan takdirnya untuk
pragramer.
- Memiliki instruksi komplek. Load /
Store atau Memori ke Memori
bekerjasama
- Memiliki ukuran kode yang kecil
dan kecepatan yang rendah.
- Transistor di dalamnya digunakan
untuk menyimpan instruksi –
instruksi bersifat komplek.
Contoh-contoh RISC dan CISC:
RISC :
1. Komputer vektor
2. Mikroprosesor Intel 960
3. Itanium (IA64) dari Intel
Corporation
4. Power PC dari International
Business Machine, dll.
CISC :
1. Prosesor system/360
2. Prosesor VAX
3. Prosesor PDP-11
4. CPU AMD
5. Intel x86, dll.
Sumber : http://malica29.blogspot.com/2013/05/perbedaan-cisc-dan-risc.html?m=1
Risc dan Pipelining
1 .Pengertian Pipeline
Pemrosesan pipeline dalam suatu
komputer diperoleh dengan membagi
suatu fungsi yang akan dijalankan
menjadi beberapa subfungsi yang lebih
kecil dan merancang perangkat keras
yang terpisah, disebut sebagai tingkatan
(stage), untuk setiap subfungsi. Stage-
stage itu kemudian dihubungkan
bersama-sama dan membentuk sebuah
pipeline tunggal (atau pipe) untuk
menjalankan fungsi asli tersebut.
1. Sejajarkan mantissa-mantissa yang
ada
2. tambahkan mantissa-mantissa
tersebut
3. Normalisasikan hasilnya
Keuntungan proses penambahan secara
pipeline ini adalah bahwa dua input
yang baru dapat dimulai melalui pipa
tersebut segera sesudah dua input
sebelumnya melewati stage 2. Hal ini
berarti bahwa jumlah penambahan
akan tersedia dengan kecepatan yang
sama dengan kecapatan input. Secara
sistematis sekumpulan angka floating-
point akan bergerak melalui penambah
(adder) pipeline yang sederhana pada
saat pasangan pertama angka-angka itu
dihasilkan oleh stage 3 maka pasangan
kedua telah disejajarkan dan
ditambahkan dan hanya perlu
dinormalisir pada stage 3. Dengan
menggunakan pipeline, jumlah selisih
waktu antara hasil pertama dan kedua
merupakan jumlah waktu yang
diperlukan untuk menormalisir sebuah
angka.Tanpa suatu pipeline, waktu
antara hasil-hasil tersebut merupakan
waktu kumulatif yang diperlukan untuk
semua ketiga subfungsi tersebut.
Sinkronisasi Pada Pipeline
Meskipun kita dapat memisahkan suatu
fungsi menjadi beberapa subfungsi
dengan waktu proses yang relatif sama,
perbedaan logika dari stiap stage akan
menyukarkan kita untuk menghasilkan
waktu proses yang sama pada setiap
stage. Untuk menyamakan waktu yang
diperlukan pada setiap stage maka
stage-stage tersebut harus
disinkronisasikan. Hal ini bisa
dilakukan dengan menyisipkan kunci-
kunci (latch) sederhana (register cepat),
antara stage-stage tersebut.latch,
masing-masing pada bagian pipe paling
awal dan satu lagi pada bagian paling
akhir untuk memaksa input yang
sinkron dan memastikan output yang
sinkron.
Waktu yang diperlukan untuk lewat
dari suatu latch melalui stage ke latch
berikutnya disebut sebagaipenangguhan
clock (clock delay) dan diperlihatkan
pada gambar dibawah ini. Karena
hanya ada satu keseragaman
penangguhan clock untuk seluruh
pipeline maka latch disinkronkan sesuai
dengan waktu proses maksimum pada
masing-masing stage individual dalam
pipeline tersebut. Klasifikasi Pipeline
Pipeline dapat dikelompokkan menrut
fungsi dan konfigurasinya. Secara
fungsional, mereka diklasifikasikan
menjadi tiga kelompok pokok yaitu:
pipelineing aritmatika, instruksi dan
prosesor. Pipeline menurut konfigurasi
dan strtegi kendalinya: unifungsi atau
multifungsi; statis atau dinamis; skalar
atau vektor.
Klasifikasi Berdasarkan Fungsi
Pipelining aritmatika. Proses segmentasi
dari ALU dari sistem yang muncul
dalam kategori ini. Suatu contoh daari
fungsi pipeline aritmatika diberikan
dalam bagian contoh pipeline
multifungsi.
Pipelining instruksi.Dalam suatu
komputer nonpipeline, CPU bekerja
melalui suatu siklus yang
berkesinambungan dari fetch-decode-
eksekusi untuk semua instruksinya.
Proses fetch suatu instruksi tidak akan
dimulai sampai eksekusi instruksi
sebelumnya selesai. Untuk mem-
pipeline fungsi ini, instruksi-instruksi
yang berdampingan di fetch dari
memori ketika instruksi yang
sebelumnya di-decode dan dijalankan.
Proses pipelining instruksi, disebut juga
instruction lihat-ke-muka (look-ahead),
mem-fetch instruksi secara berurutan.
Dengan demikian, jika suatu instruksi
menyebabkan percabganan keluar dari
urutan itu maka pipe akan dikosongkan
dari seluruh instruksi yang telah di-
fetch sebelumnya dan instruksi
percabangan (branched-to instruction)
tersebut di-fetch. Pipelining prosesor.
Sewaktu stage dari suatu pipeline
merupakan prosesor aktual dan latch-
latch saling berbagi memori antara
prosesor-prosesor tersebut maka
pipeline itu disebut sebagai pipeline
prosesor.
2. PROSEDUR VEKTOR PIPELINING.
Mengambil intruksi dan
membufferkanya .
§ Ketika tahapn kedua bebas tahapan
pertama mengirimkan instruksi yang
dibufferkan tersebut.
§ Pada saat tahapan kedua sedang
mengeksekusi instruksi, tahapan
pertama memanfaatkan siklus memori
yang tidak dipakai untuk mengambil
dan membuffferkan instruksi
berikutnya.
§ Tiga kesulitan yang sering dihadapi
ketika menggunakan teknik pipeline :
§ Terjadinya penggunaan resource yang
bersamaan
Ketergantungan terhadap data
pengaturan jump ke suatu lokasi
memori.
3. Reduced Instruction Set Computers
(RISC)
RISC, yang jika diterjemahkan berarti
"Komputasi Kumpulan Instruksi yang
Disederhanakan", merupakan sebuah
arsitektur komputer atau arsitektur
komputasi modern dengan instruksi-
instruksi dan jenis eksekusi yang paling
sederhana. Arsitektur ini digunakan
pada komputer dengan kinerja tinggi,
seperti komputer vektor. Selain
digunakan dalam komputer vektor,
desain ini juga diimplementasikan pada
prosesor komputer lain, seperti pada
beberapa mikroprosesor Intel 960,
Itanium (IA64) dari Intel Corporation,
Alpha AXP dari DEC, R4x00 dari MIPS
Corporation, PowerPC dan Arsitektur
POWER dari International Business
Machine. Selain itu, RISC juga umum
dipakai pada Advanced RISC Machine
(ARM) dan StrongARM (termasuk di
antaranya adalah Intel XScale), SPARC
dan UltraSPARC dari Sun Microsystems,
serta PA-RISC dari Hewlett-Packard.
Selain RISC, desain Central Processing
Unit yang lain adalah CISC (Complex
Instruction Set Computing), yang jika
diterjemahkan ke dalam Bahasa
Indonesia berarti Komputasi Kumpulan
Instruksi yang kompleks atau rumit.
Sumber : http://vindieload.blogspot.com/2013/01/pipelining-dan-risc.html?m=1